TERBARU :
السلام عليكم ورحمة الله تعالى وبركاته# بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه التصوف الإسلامي هو مقام الإحسان الذي قال عنه رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراكِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيَّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٍ تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْمِحَنِ وَالإِحَنِ وَالأَهْوَالِ وَالْبَلِيَّاتِ وَتُسَلِّمُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْفِتَنِ وَالأَسْقَامِ وَالآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْعُيُوبِ وَالسَّيِّئَاتِ وَالآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعَ الْخَطِيئَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيعَ مَا نَطْلُبُهُ مِنَ الْحَاجَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ يَا رَبِّ يَا الله يَا مُجِيبَ الدَّعَوَاتِ.... " اهـ . [ من صلوات العارف الرباني الإمام الغوث الصمداني عبد القادر الجيلاني - رضي الله تعالى عنه، في كتاب " أفضل الصلوات على سيد السادات" للعارف الرباني القاضي يوسف النبهاني - رضي الله تعالى عنه و عـلـيـكـم الـســلام و رحـمـة الله تـعـالـى و بـركـاتـه

MENYAPIH BAYI

04 Juni 2012

Kadangkala menyapih menjadi salah satu drama yang menyedihkan antara ibu dan bayi/anak. Agar hal tersebut dapat dihindari diperlukan pengetahuan, tujuan serta cara menyapih yang baik dan bijaksana.serta penuh cinta.

Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Ini adalah keputusan yang sangat tergantung dari masing-masing individu (bayi/anak dan ibu) yang juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal lain, misalnya kondisi keluarga dsb.

Al Qur`an sendiri berbicara tentang masalah menyusui ini: Al-Baqarah: 233
 وَالوٰلِدٰتُ يُرضِعنَ أَولٰدَهُنَّ حَولَينِ كامِلَينِ ۖ لِمَن أَرادَ أَن يُتِمَّ الرَّضاعَةَ ۚ وَعَلَى المَولودِ لَهُ رِزقُهُنَّ وَكِسوَتُهُنَّ بِالمَعروفِ ۚ لا تُكَلَّفُ نَفسٌ إِلّا وُسعَها ۚ لا تُضارَّ وٰلِدَةٌ بِوَلَدِها وَلا مَولودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الوارِثِ مِثلُ ذٰلِكَ ۗ فَإِن أَرادا فِصالًا عَن تَراضٍ مِنهُما وَتَشاوُرٍ فَلا جُناحَ عَلَيهِما ۗ وَإِن أَرَدتُم أَن تَستَرضِعوا أَولٰدَكُم فَلا جُناحَ عَلَيكُم إِذا سَلَّمتُم ما ءاتَيتُم بِالمَعروفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعلَموا أَنَّ اللَّهَ بِما تَعمَلونَ بَصيرٌ ﴿٢٣٣﴾
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
 

1. Mutual weaning/natural weaning (tidak memaksa dan mengikuti tahapan perkembangan anak)
2. Baby-Ied weaning
3. mother led weaning (ibu yang menentukan kapan saat menyapih anaknya)
mother led weaning yang dibutuhkan adalah kesiapan mental ibu juga dukungan dari lingkungan, terutama ayah (suami) sebagai sosok yang dapat memberikan kenyamanan selain ibu dengan cara mengajak anak bermain.
Bila memang sudah mantap untuk menyapih, lakukanlah penyapihan dengan sabar dan tidak terburu-buru karena sikap ibu dalam menyapih anak berpengaruh pada kesiapan anak.

Beberapa alasan moter ied weaning antara lain:
- ibu hamil lagi
- alasan kesehatan lain atas saran dan anjuran dokter untuk menghentikan pemberian ASI.

MENGAPA SI KECIL PERLUDISAPIH?
penyapihan (sekitar usia 2 tahunan) dilakukan demi perkembangan psikologis maupun fisiknya, seperti:
- Mengembangkan pengenalan aneka ragam rasa dan tekstur makanan. Hal ini berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya karena daya ingatnya akan menyimpan informasi mengenai berbagai rasa dan tekstur makanan.
- Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan rahangnya berkembang optimal. Juga meminimalkan kemungkinkan makan diemut akibat malas mengunyah makanan padat.
- Anak dilatih untuk mandiri karena tidak lagi harus bergantung pada ASI setiap kali anak lapar atau haus.
- Anak belajar untuk bisa memercayai orang lain sehingga nantinya tidak kesulitan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain.
- Anak membentuk konsep diri yang positif. Dengan penyapihan yang positif, anak akan merasa percaya diri.


Proses penyapihan seketika umumnya dilakukan dalam keadaan terpaksa, misal ibu mendadak jatuh sakit atau harus pergi jauh sehingga tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Apabila terjadi kasus penyapihan mendadak, maka yang harus dilakukan adalah:
- Mengomunikasikan situasi yang terjadi pada anak (terutama anak di atas satu tahun).
- Tunggulah anak sampai merasa haus atau lapar karena biasanya pada saat itu anak dapat menerima minuman selain ASI.
- Alihkan perhatiannya pada mainan yang ia suka sambil memberikannya minuman/makanan lain (TERUTAMZA YG DISUKAI ANAK) sehingga anak tidak mencari-cari ASI.
- Coba berikan susu /minuman pengganti ASI.
- Hadirkan sosok pengganti ibu yang bisa membuat anak merasa nyaman saat ibu tidak bisa berada di dekatnya. 

2. BERTAHAP
Penyapihan cara ini mempunyai dampak psikologis paling ringan. pada awal proses penyapihan, anak biasanya rewel dan gelisah. Dengan penyapihan bertahap (atau alami), semua itu bisa dihindari mengingat saat memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah semakin berkurang.
Pada usia batita, anak juga mulai menyukai susu dengan berbagai rasa seperti cokelat, vanila, dan stroberi sehingga mengurangi kekerapan anak menetek. Konsumsi makanan yang bergizi dan berkalori tinggi pada saat makan malam pun membuat anak merasa kenyang dan mengurangi keinginannya mencari ASI pada malam hari.

Jika menyapih dilakukan dengan cara yang benar, maka kelekatan anak dengan ibunya akan berada dalam porsi yang tepat. Maksudnya, anak dapat belajar bahwa ibu tetap mencintainya meskipun ia tak mendapatkan ASI lagi. Anak akan merasa, disapih bukanlah suatu yang menyakitkan. Dengan begitu, efek lain yang bisa timbul adalah anak belajar kemandirian.

Berikut cara-cara yang dianjurkan dalam proses penyapihan anak batita:
a. Ibu hendaknya mempunyai tujuan dan keyakinan yang bulat terlebih dahulu ketika hendak meyapih. Berdoa ke pada Allah Ta`ala agar semua diberikan kemudahan dan kebaikan baik bagi ibu dan anaknya

b. Sapih anak dalam keadaan sehat.
Hindari saat anak sedang sakit, marah atau sedih karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia. 

c. Komunikasikan keinginan menyapih dengan pasangan. Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain itu, berbicaralah pada anak ketika ingin menyapihnya walaupun kemampuan komunikasinya belum berkembang baik. Misal, “Adek, minum susunya siang ini diganti ya dengan jus jeruk. Sama enaknya dengan susu lo.” 

d. Jelaskan /komunikasikan pada anak secara logis dan mudah diterima anak mengapa ia harus berhenti menyusu pada ibu.Pada anak yang sudah mengerti jika diajak berbicara, ibu dapat memberikan penjelasan kepadanya. Katakan bahwa sudah saatnya ia makan makanan lain atau minum susu selain ASI, tapi ibu tetap sayang padanya, dsb.

e. Bersikap lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena waktu selama dua tahun sudah cukup.

f. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai.

g. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis.

h. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak lagi menyusu pada ibu.

i. penyapihan hendaknya tidak dilakukan bila anak sedang mengalami suatu perubahan. 
 
Umpama, sedang tumbuh gigi, keluarga baru pindah rumah, atau si kecil baru saja masuk kelompok bermain. Dalam periode itu anak sedang perlu waktu untuk beradaptasi. Beradaptasi terhadap satu perubahan saja sudah sulit, apalagi jika ditambah dengan penyapihan. Terlebih lagi penyapihan melibatkan ikatan emosional ibu dan anak.

j.Memberi makan dan minum agar anak selalu kenyang sehingga lupa pada ASI
Cara ini boleh saja dilakukan untuk menyapih, tetapi harus secara perlahan. Selain itu, afeksi yang terjalin ketika ibu menyusui juga harus digantikan dengan sentuhan lain agar tetap terjaga hubungan kelekatan antara ibu dan anak. Jika kedua hal ini tak dilakukan, ditakutkan anak merasa ditolak.

k. Menjarang-jarangkan waktu pemberian ASI
Jika tadinya pemberian ASI dilakukan kapan saja anak mau, maka untuk menyapihnya perjarang pemberian menjadi misalnya 3 kali sehari. Lalu beberapa minggu kemudian menjadi 2 kali sehari dan 1 kali sehari hingga berhenti sama sekali. pengurangan frekuensi pemberian ASI jangan membuat anak kaget. Termasuk dalam cara bertahap ini adalah menyapih sebagian (partial weaning). Contoh, si batita disapih waktu malam saja atau waktu siang saja.

l. Jangan gunakan alat yang bisa menciptakan ketergantungan baru dan akibat buruk pada anak. Misalnya dot/empeng dsb. Tujuannya agar secara perlahan-lahan anak tidak bergantung lagi pada puting susu ibunya. Dengan pengondisian ini, anak juga belajar bahwa puting susu ibu bukan satu-satunya alat untuk memperoleh susu.

m. ibu tetap harus menunjukkan afeksinya terhadap anak.
Antara lain dengan memberikan sentuhan pada anak, semisal mengusap-usap rambutnya atau memeluknya. Namun caranya memeluk jangan seperti sedang memberikan ASI, melainkan peluklah dalam posisi yang lain.


1. Mengoleskan obat merah pada puting
Selain bisa menyebabkan anak mengalami keracunan, juga membuat anak belajar bahwa puting ibu ternyata tidak enak, bahkan bisa membuatnya sakit. Keadaan ini akan semakin parah jika ibu melakukannya secara tiba-tiba. Si kecil akan merasa ditolak ibunya. Dampak selanjutnya mudah diduga, anak akan merasa ibu tidak mencintainya.
Gaya kelekatan yang muncul selanjutnya adalah avoidance (menghindar dalam suatu hubungan interpersonal). Hal ini dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak. Ia akan mengalami kesulitan untuk menjalin suatu hubungan intensif dengan orang lain. Hal ini terjadi karena di masa kanak-kanak ia merasa ditolak oleh orang tua, dalam hal ini ibunya.

2. Memberi perban/plester pada puting
Dibanding cara nomor 1, cara ini akan terasa lebih menyakitkan buat anak. Jika diberi obat merah, anak masih bisa menyentuh puting ibunya. Tetapi kalau sudah diperban/diplester, anak belajar bahwa puting ibunya adalah sesuatu yang tak bisa dijangkau.

3. Dioleskan jamu, brotowali, atau kopi supaya pahit
Awalnya mungkin anak tak akan menikmati, tetapi lama-kelamaan anak bisa menikmatinya dan malah bergantung pada rasa pahit tersebut. Mengapa? Karena ia belajar, meskipun pahit tetapi masih tetap bercampur dengan puting ibunya.
Dampaknya, anak bisa mengembangkan suatu kepribadian yang ambivalen, dalam arti ia tidak mengerti apakah ibu sebetulnya mencintainya atau tidak. “Bunda masih memberikan ASI, tapi kok tidak seperti biasanya, jadi pahit.”
Parahnya lagi, kepribadian ambivalen bukan kepribadian yang menyenangkan. Anak akan mengembangkan kecemasan dalam hubungan interpersonal nantinya.

4. Menitipkan anak ke rumah kakek-neneknya
Kehilangan ASI saja sudah cukup menyakitkan, apalagi ditambah kehilangan figur ibu. Ingat lo, anak kecil umumnya belum memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Jadi, dapat dibayangkan kondisi seperti ini bisa mengguncang jiwa anak, sehingga tak menutup kemungkinan anak merasa ditinggalkan.
Tentunya hal itu tak mudah bagi anak karena ada dua stressor (sumber stres) yang dihadapinya, yakni ditinggalkan dan harus beradaptasi. Jadi jangan kaget, jika setelahnya anak pun butuh penyesuaian lagi terhadap ibunya. Malah akan timbul ketidakpercayaan anak terhadap ibu.

5. Selalu mengalihkan perhatian anak setiap menginginkan ASI
Meski masih batita, si kecil tetap bisa merasakan penolakan ibu yang selalu mengalihkan perhatiannya saat ia menginginkan ASI. Kondisi ini juga membuat anak belajar berambivalensi. Misal, ibu selalu mengajak anak bermain setiap kali minta ASI. Tentu anak akan bertanya-tanya, “Bunda sayang aku enggak sih, kok aku enggak dikasih ASI? Tetapi kalau tidak sayang, kok masih ngajak aku main?”

6. Selalu bersikap cuek setiap anak menginginkan ASI
Anak jadi bingung dan bertanya-tanya, mengapa dirinya diperlakukan seperti itu. Dampaknya, anak bisa merasa tak disayang, merasa ditolak, sehingga padanya berkembanglah rasa rendah diri.

Permasalahan DARI PIHAK IBU
Tak jarang terjadi, kendala penyapihan datang justru dari ibu sendiri. Ia tak bersedia menyapih anaknya karena ada ikatan/ketergantungan emosional yang kuat dengan anak. Kondisi ini bisa terjadi jika ibu terlalu menikmati perannya sebagai sosok yang memberikan ASI kepada anak. Bisa juga dipengaruhi oleh perasaan dibutuhkan bahwa dirinyalah yang dapat membuat anaknya tumbuh dan berkembang melalui ASI yang diberikan.
Hal ini akan berdampak negatif terhadap perkembangan psikis anak. Si kecil dapat mengembangkan kepribadian dependen atau tidak mandiri, yang selanjutnya mengarah kepada permasalahan-permasalahan emosional lain.

Semoga artikel ini bisa membantu dan bermanfaat.
Sumber:
http://rumahkusorgaku.wordpress.com/2008/04/07/panduan-menyapih-bayi-anak/
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Media Kang Anwar 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.