KUNCI KETENANGAN BATIN
27 Desember 2010
Bismillaahirrahmaanirrahiim
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]:7)
Tidak ada penderitaan dalam hidup ini, kecuali orang yang membuat dirinya sendiri menderita.Tidak ada kesulitan sebesar dan seberat apa pun di dunia ini, kecuali hasil daribuah pikirannya sendiri. Terserah kita, mau dibawa ke mana kehidupan ini. Mau dibawa sulit, niscaya segalanya akan menjadi sulit. Jika kita memilih jalan ini, maka silahkan, persulit saja pikiran ini. Mau dibawa rumit pastilah hidup ini akan senantiasa terasa rumit. Perumitlah terus pikiran kita bila memang jalan ini yang paling disukai. Toh, semua akan tampak hasilnya dan, tidak bisa tidak, hanya kita sendiri yang harus merasakan dan menaggung akibatnya.
Akan tetapi, sekiranya kehidupan yang terasa sempit menghimpit hendak dibuat menjadi lapang, segala yang tampak rumit berbelit hendaknya dibuat menjadi sederhana, dan segala yang kelihatannya buram, kelabu, bahkan pekat gulita, hendaknya dibuat menjadi bening dan terang benderang, maka cobalah rasakan dampaknya.
Ternyata dunia ini tidak lagi tampak mengkerut, sempit menghimpit, dan carut marut. Memandang kehidupan ini terasa seperti berdiri di puncak menara lalu menatap langit biru nan luas membentang bertaburkan bintang gemintang, dengan semburat cahaya rembulan yang lembut menebar, menjadikan segalanya tampak lebih indah, lebih lapang, dan amat mengesankan. Allahu Akbar!
Memang,
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri” (QS Yunus [11]:44).
Padahal Dia telah tegas-tegas memberikan jaminan melalui firman-Nya, “Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]:7).
Kendalikan Suasana Hati
Kuncinya ternyata terletak pada keterampilan kita dalam mengendalikan suasana hati. Bagaimana caranya? Salah satu cara yang paling efektif adalah, manakala berhubungan dengan sesama manusia, jangan sekali-kali kita sibuk mengingat-ingat kata-katanya yang pernah terdengar menyakitkan. Jangan pula kita sibuk membayangkan raut mukanya yang sedang marah dan sinis, yang pernah dilakukannya di hari-hari yang telah lalu.
Begitu hati dan pikiran kita mulai tergelincir ke dalam perasaan seperti itu, cepat-cepatlah kendalikan. Segera, alihkan suasana hati ini dengan cara mengenang segala kebaikan yang pernah dilakukannya terhadap kita, sekecil apa pun. Ingat-ingatlah ketika ia pernah tersenyum kepada kita. Kenaglah jabat tangannya yang begitu tulus atau rangkulannya yang begitu penuh persahabatan. Atau, bukankah tempo hari ia pernah menawarkan untuk mengantarkan kita pulang dengan motornya ketika kita tengah berdiri menunggu bis kota?
Pendek kata, ingat-ingatlah hanya hal-hal yang baik-baiknya saja, yang dulu pernah ia lakukan, seraya memupus sama sekali dari memori pikiran kita segala keburukan yang mungkin pernah ia perbuat.
Allah Azza wa Jalla sungguh Maha Kuasa membolak-balikkan hati hamba-hamba-Nya. Kita akan kaget sendiri ketika mendapati hasilnya. Betapa cepatnya hal ini berubah justru sesudah kita berjuang untuk mengubah segala sesuatu yang buruk menjadi tampak baik.
Bertambah dewasa ternyata tidak cukup hanya dengan bertambahnya umur, ilmu, ataupun pangkat dan kedudukan. Kita bertambah dewasa justru ketika mampu mengenali hati dan mengendalikannya dengan baik. Inilah sesungguhnya kunci bagi terkuaknya ketenangan batin.
Suatu ketika kita dilanda asmara, misalnya. Kalaulah tidak pernah mau bertanya kepada diri sendiri, maka akan habislah kita diterjang oleh gelinjang hawa nafsu. Demikian juga kalau kita sedang diliputi gejolak amarah. Sekiranya tidak pernah mau mengendalikan hati, akan celakalah kita dibuatnya karena akan menjadi orang yang berlaku aniaya terhadap orang lain.
Oleh sebab itu, kita harus benar-benar memiliki waktu dan kesungguhan untuk bisa memperhatikan segala gerak-gerik dan perilaku hati ini. Jangan-jangan kita sudah tergelincir menjadi sombong tanpa kita sadari. Jangan-jangan kita sudah memusnahkan pahala amal-amal yang pernah dilakukan tanpa kita sadari. Jangan-jangan kita sudah termasuk orang yang gemar berlaku zalim terhadap orang lain tanpa kita sadari.
Apabila ini terjadi, maka apalagi kekayaan yang bisa menjadi bekal kepulangan kita ke akhirat nanti? Bukankah segala amal yang kita perbuat itu-adakah ia tergolong amal salih atau amal salah-justru tergantung pada kalbu ini?
Kita pergi berjuang, berperang melawan keangkaramurkaan, berkuah peluh bersimbah darah. Tetapi, sepanjang bertempur hati menjadi riya, ingin dipuji dan disebut pahlawan;tidakkah disadari bahwa amalan seperti ini di sisi Allah kering nilainya, tidak ada harganya sama sekali?
Menjadi mubaligh, berceramah menyampaikan ajaran Islam. Didengar oleh ratusan bahkan ribuan orang. Pergi jauh ke berbagai tempat, menghabiskan sekian banyak waktu dan menguras tenaga serta pikiran. Namun, sama sekali tidak akan ada harganya di sisi Allah kalau hati tidak ikhlas. Sekadar ingin dipuji dan dihormati, sehingga merasa diri paling mulia, atau bahkan lebih fatal lagi, karena motivasi sekadar untuk mendapat imbalan.
Berangkat haji, memakan waktu berpuluh hari dan menempuh jarak beribu kilometer. Tubuh pun terpanggang matahari yang membakar dan berdesak-desakan dengan berjuta-juta manusia. Tetapi, kalau tidak disertai niat karena Allah, sekadar ingin dipuji karena mendapat embel-embel titel haji, maka na’udzubillah, semua ini sama sekali tidak berharga di sisi Allah.
Mengapa pekerjaan yang telah ditebus dengan pengorbanan sedemikian besar malah membuahkan kesia-siaan? Ternyata sebab-musababnnya berpangkal pada kelalaian dan ketidakmampuan mengendalikan suasana hati. Sebab, sekali seseorang beramal disertai riya, ujub, atau sum’ah (sekadar mencari popularitas) , maka tidak bisa tidak, pikirannya hanya akan disibukkan oleh persoalan tentang bagaimana caranya agar
manusia datang memujinya. Begitu pujian itu tidak datang, sertamerta hati pun dilanda sengsara. Bila sudah begini, kapankah lagi dapat diperoleh ketentraman hidup, selain sebaliknya, hari-harinya akan senantiasa digelayuti perasaan resah, gelisah, kecewa, dan sengsara?
Niat yang Ikhlas
Oleh karena itu, sekiranya kita belum mampu melakukan amal-amal yang besar, tidakkah lebih baik memelihara amal-amal yang mungkin tampak kecil dan sepele dengan cara terus-menerus menyempurnakan dan memelihara niat agar senantiasa ikhlas dan benar? Inilah yang justru akan dapat membuahkan ketenangan batin, sehingga insya Allah akan
membuahkan pula suasana kehidupan yang sejuk, lapang, indah dan mengesankan.
Mudah-mudahan dengan kesanggupan kita menyempurnakan dan memelihara keikhlasan niat di hati tatkala mengerjakan amal-amal yang kecil tersebut, suatu saat Allah Azza wa Jalla berkenan mengkaruniakan kesanggupan untuk mampu ikhlas manakala datang masanya kita harus mengerjakan amal-amal yang lebih besar.
Besar atau kecil suatu amalan yang dikerjakan dalam hidup ini, sekiranya didasari hati yang ikhlas seraya diiringi niat dan cara yang benar, niscaya akan melahirkan sikap ihsan. Yakni, kita akan selalu merasakan kehadiran Allah dalam setiap gerak-gerik, sehingga dalam setiap denyut nadi ini, kita akan selalu teringat kepada-Nya.
Inilah suatu kondisi yang akan membuat hati selalu merasakan kesejukan dan ketentraman.
“Alaa bi dzikrillaahii tathma ‘inul qulub” (QS ar-Ra’d[13]: 28),
demikian Allah telah memberikan jaminan. Ingat, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram!
Demi Allah tidak ada pilihan lain. Kita harus senantiasa mewaspadai hati ini. Jangan sampai diam-diam membinasakan diri justru tanpa kita sadari. Sudah pahala yang didapat sedikit, hati pun tak bisa terkendalikan, sehingga semakin rusaklah nilai amal-amal kita dari waktu ke waktu. Na’udzubillaah!
Dengan demikian, selain kita terbiasa mandi untuk membersihkan jasad lahir, kita pun harus memiliki kesibukan untuk “memandikan” hati ini. Selain kita makan untuk mengenyangkan perut, kita pun harus “menyantap” sesuatu yang dapat membuat hati ini terisi. Selain kita berdandan untuk merapikan penampilan, kita pun harus sibuk “bersolek” merapikan hati kita. Dan selain kita rajin becermin untuk memperelok wajah, kita pun jangan lupa untuk rajin-rajin pula “becermin” untuk memperelok hati.
Semua ini tiada lain agar kita memiliki kemampuan untuk senatiasa menyelisik niat maupun perilaku buruk dan busuk yang, disadari ataupun tidak, mungkin pernah kita perbuat. Itu akan lebih menolong daripada kita sibuk mengintip-intip keburukan orang lain, yang berarti hanya menipu diri sendiri belaka dan sama sekali tidak akan mendatangkan ketenangan batin.
Wallahu a’lam!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
nike free 3.0 v5 nike free flyknit 3.0 nike free run 2 nike free 2 nike free run 3 nike free 3 v4 nike free 5.0 nike free 5.0+ womens nike free trainer 5.0 nike free run 5.0 nike free 5.0 womens nike free 5.0+ mens nike free runs 5.0 nike running free 5.0 wmns nike free 5.0 nike free 5.0 shoes black and white nike free 5.0 womens nike free flyknit 5.0 the new nike free 5.0 nike free trainer 5.o nike free 4.0 nike free 4.0 flyknit nike free flyknit 4.0 nike free 4.0 v3 nike free 4.0 v4 womens nike free 4.0 nike free 4.0 men womens nike free run 4.0 v2
President Woodrow Wilson's private secretary Joseph Tumulty, advised newspapermen in Washington that at 12:45 p.m. on March 15, 1913, the governor--he still ray ban 50mm called Wilson by his former title--would "look them in the face and chat with them for a few minutes." The new president expected to greet each man one-by-one to begin a personal relationship of the ray ban wayfarer polarized sale kind he had with reporters as governor of New Jersey. Up to that point, presidents had either ignored the press or fed them news in small, private, off-the-record meetings. Teddy Roosevelt spoke to reporters while new ray ban wayfarer his barber gave him his morning shave. But at the appointed hour, 125 newsmen appeared in Wilson's office. He didn't know what to do. They stood in their sack coats and vests in a semi-circle, ray ban small aviator sunglasses four deep waiting for the new man to start pushing around some words.
LOS ANGELES Ford's Land Rover has launched an Internet channel for branded entertainment content called Go Beyond TV, claiming to be the ray ban tech sunglasses first automotive brand to use the Web in such fashion to support its marketing programs. "The challenge is to bring the brand into the 21st century, using the Internet as a medium," said Steve Hobbs, rayban uk the editor of the broadband content. "It's an ambitious project and a leap of faith." The initiative involves Land Rover's lead creative shop, WPP Group's Young & Rubicam, Irvine, Calif., and London, and includes the cheap ray ban sunglasses for women participation of Mediaedge:cia and MindShare. Go Beyond TV seeks to foster an online "community" wherein spectators can start uploading their own adventures. Hobbs said that aspect of the Webcast would reinforce the Land Rover message pink ray bans that breaking personal boundaries gives one a sense of "personal achievement . . . it makes you relook at yourself."
Zarate said the latest crisis is likely to accelerate and amplify an ongoing review of ray ban prescription glasses online U.S. hostage policy. President Obama ordered the review in November 2014 after several American hostages were beheaded by the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). The comprehensive review, according to Christine Wormuth, undersecretary of ray ban caravan Defense for policy, will have a "specific emphasis on examining family engagement, intelligence collection, and diplomatic engagement policies. The review will seek to integrate innovative and non-traditional solutions to result in recommended actions to improve cheap replica ray bans interagency coordination and strengthen the whole-of-government approach led by the Federal Bureau of Investigation and the State Department.
In a listing of severe incidents, the FAA said a Boeing Co. 737-300 operated by an unnamed airline was hit by many ducks shortly after lifting off from St. Louis on Dec. 23, 2013. The plane returned for a safe emergency landing.One engine was goose down jackets shut down and a gash measuring 12 inches to 14 inches was found on the right wing. The repairs cost $494,000, according to the report.Since 1990, 37 aircraft have been destroyed by birds, most at airports serving private planes, the report said.Canada approved Australia’s Paladin Energy Ltd. to hold a majority stake in a planned uranium mine in Newfoundland and Labrador, a decision that may open the door for other foreign investors seeking supplies of the nuclear fuel.
Enter Columbia. The sportswear company canada goose down acquired Sorel in bankruptcy for $8 million. Under new ownership, Sorel chugged on quietly for about seven years until Nenow began the revamp in 2008.Sorel had to alter shoppers’ perception of the practical boot. In 2009, it unveiled a new, feminine aesthetic with ads in Vogue magazine, and in 2011 Sorel bought double-page ads in Vogue, Nylon, and Lucky. Its “Get Your Boots Dirty” campaigns in 2012 and 2013 featured successful, creative women making Sorel-clad strides in business and design. In 2014, Sorel canada goose outlet focused on its SorelStyle campaign. Jenn Rogien, a costume designer for such shows as HBO’s Girls and Netflix’s Orange Is The New Black, styled regular women in looks for fall—chic, fashion-conscious outfits that work for everyday life, not trudging through snow banks.Sorels are also now available at upscale department stores such as Nordstrom, Bloomingdale's, and Lord & Taylor, along with some specialty boutiques, in an effort to ensure Sorel's prominence in fashionable, mainstream outlets.
Posting Komentar