TERBARU :
السلام عليكم ورحمة الله تعالى وبركاته# بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه التصوف الإسلامي هو مقام الإحسان الذي قال عنه رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراكِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيَّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٍ تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْمِحَنِ وَالإِحَنِ وَالأَهْوَالِ وَالْبَلِيَّاتِ وَتُسَلِّمُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْفِتَنِ وَالأَسْقَامِ وَالآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْعُيُوبِ وَالسَّيِّئَاتِ وَالآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعَ الْخَطِيئَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيعَ مَا نَطْلُبُهُ مِنَ الْحَاجَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ يَا رَبِّ يَا الله يَا مُجِيبَ الدَّعَوَاتِ.... " اهـ . [ من صلوات العارف الرباني الإمام الغوث الصمداني عبد القادر الجيلاني - رضي الله تعالى عنه، في كتاب " أفضل الصلوات على سيد السادات" للعارف الرباني القاضي يوسف النبهاني - رضي الله تعالى عنه و عـلـيـكـم الـســلام و رحـمـة الله تـعـالـى و بـركـاتـه

POHON-POHON BERJALAN - GUNUNG MENANGIS - UNTA MEMBANGKANG

12 Desember 2010

Kisah Teladan : POHON-POHON BERJALAN - GUNUNG MENANGIS - UNTA MEMBANGKANG

Pada suatu hari Uqa'il bin Abi Thalib pergi bersama-sama dengan Nabi Muhammad S.A.W. Pada waktu itu Uqa'il telah melihat berita ajaib yang menjadikan hatinya bertambah kuat Iman dan Islamnya. Dalam hal ini ada tiga peristiwa utama.

Pertama adalah, bahwa Rasulullah S.A.W akan mendatangi hajat yakni mebuang air besar dan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon. Maka baginda S.A.W berkata kepada Uqa'il, "Hai Uqa'il majulah engkau, datangi pohon itu, dan katakan padanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah berkata; Agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi aling-aling atau penutup baginya, kerana sesungguhnya baginda akan mengambil air wudhu dan buang air besar."

Uqa'il pun pergi mendatangi pohon-pohon itu dan sebelum dia menyelesaikan tugas itu ternyata pohon-pohon sudah tumbang dari akarnya serta sudah mengelilingi di sekitar baginda S.A.W selesai dari hajatnya. Maka Uqa'il kembali ke tempat pohon-pohon itu.
Kedua adalah, bahwa Uqa'il terasa haus dan setelah mencari air ke sana-sini tidak ditemuinya air. Maka baginda S.A.W berkata kepada Uqa'il bin Abi Thalib, "Hai Uqa'il, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, "Jika padamu ada air, berilah aku minum!"

Uqa'il lalu pergi mendaki gunung itu dan berkata kepadanya sebagaimana yang telah disabdakan baginda itu. Maka sebelum ia selesai berkata, gunung itu berkata dengan fasihnya, "Katakanlah kepada Rasulullah, bahawa aku sejak Allah S.W.T menurunkan ayat yang berbunyi : ("Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (seksa) api neraka yang umpannya dari manusia dan batu)." "Aku menangis, sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku."

Ketiga ialah, bahwa ketika Uqa'il sedang berjalan dengan Nabi, tiba-tiba ada seekor unta yang meloncat dan lari ke hadapan Rasulullah, unta itu lalu berkata, "Ya Rasulullah, aku minta perlindungan darimu." Unta masih belum selesai mengadukan masalahnya, tiba-tiba datanglah dari belakang seorang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus. Melihat orang Arab kampung itu, Nabi Muhammad S.A.W berkata, "Mau kau apakan unta ini?"

Jawab orang kampungan itu, "Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harta yang mahal, tetapi dia tidak mau taat atau tidak mau jinak, maka akan kupotong saja dan akan kumanfaatkan dagingnya (kuberikan kepada orang-orang yang memerlukan)." Rasulullah S.A.W bertanya, "Mengapa engkau tidak mau taat ?"

Jawab unta itu, "Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak mendurhakainya dari satu pekerjaan, akan tetapi aku mendurhakainya dari sebab perbuatannya yang buruk.. Dia masuk kelompok orang-orang yang sama tidur meninggalkan solat Isya'. Kalau dia mau berjanji kepada engkau akan mengerjakan solat Isaya' itu, maka aku berjanji tidak akan membangkang lagi. Sebab aku takut kalau Allah menurunkan siksa-Nya kepada mereka sedang aku berada di antara mereka."

Akhirnya Nabi Muhammad S.A.W mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahwa dia tidak akan meninggalkan solat Isya'. Dan baginda Nabi Muhammad S.A.W menyerahkan unta itu kepadanya. Dan dia pun kembali kepada keluarganya.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini, untuk meningkatkan kwalitas Iman dan Islam kita semua. Amin ya Robbal Aalamin
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Media Kang Anwar 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.